
Menparekraf Imbau Pekerja Pariwisata Jadi Prioritas Vaksinasi di Daerah
Jakarta, Beritasatu.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno, mengimbau para pekerja pariwisata termasuk perhotelan agar menjadi prioritas penerima vaksin di tiap daerah.
Menurut Sandiaga, vaksinasi Covid-19 kepada pelaku pariwisata harus terus gencar dilakukan. Hal ini bertujuan untuk membangkitkan kembali pariwisata Tanah Air.
"Vaksinasi Covid-19 menjadi salah satu harapan industri pariwisata untuk kembali tumbuh. Program vaksinasi para tenaga pariwisata diharapkan menjadi salah satu upaya dalam menumbuhkan kepercayaan konsumen karena mereka yang berhubungan langsung," katanya dalam Weekly Press Briefing di Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemparekraf), Jakarta, Senin (24/5/21).
Sandiaga mengaku data jumlah tenaga kerja perhotelan yang telah divaksinasi saat ini dikumpulkan pemerintah di daerah masing-masing. Ia mencontohkan DKI Jakarta, jumlah pekerja sektor pariwisata dan ekonomi kreatif berjumlah 45.140 orang.
Tenaga kerja pariwisata di Jakarta terdiri dari hotel, restoran, catering, event organizer, wedding organizer, bioskop, dan travel atau BPW (badan perjalanan wisata).
Kemudian dilanjutkan usaha golf, fitness, taman rekreasi, spa, dan lain-lain. Dari angka itu, baru sekitar 2,97%, atau tepatnya 1.342 orang yang sudah divaksinasi Covid-19.
Berdasarkan data Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), masih ada daerah yang pemerintah daerahnya belum memberikan vaksin ke tenaga kerja hotel dan restoran sesuai program pemerintah. Padahal, sektor usaha hotel dan restoran merupakan sasaran gelombang ke dua program vaksin pemerintah.
"PHRI melalui Dirjen P2P telah mendata tenaga kerjanya untuk mendapatkan vaksin tahap 2 dan data terkumpul sebanyak 102.000 tenaga kerja dr seluruh Indonesia," ungkap Sandi.
Ketua Umum PHRI, Hariyadi Sukamdani mengatakan, vaksinasi di sektor hotel dan restoran baru dilakukan terhadap sebagian pekerja. Menurutnya terbatasnya stok vaksin tidak menutup kemungkinan terjadinya keterlambatan proses penyuntikan dari jadwal yang telah ditetapkan sebelumnya.
"Vaksinasi baru dilakukan kepada sebagian karyawan hotel dan restoran dari total 130.000 orang. Permasalahan utama yang dihadapi adalah keterbatasan stok vaksin, sehingga kami harus berbagi dengan sekian banyak anggota masyarakat," ujar Hariyadi di Hotel Grand Hyatt Jakarta.
Maka dari itu PHRI melakukan vaksinasi bagi 1.350 karyawan dari 26 hotel repatriasi area Jakarta, Tangerang, dan Bekasi. Pekerja hotel dan restoran ini paling berisiko tinggi, apalagi ini karyawan dari hotel repatriasi yang menerima tamu dari luar negeri, jadi termasuk prioritas vaksinasi.
Ia juga mengaku secara umum bisnis perhotelan di Tanah Air pada kuartal I/2021 terbilang berat. Bahkan, diperkirakan kondisi belum akan membaik pada kuartal kedua tahun ini.
Dia mengatakan tingkat okupansi hotel di destinasi mudik pada lebaran Idulfitri 1442 anjlok sangat parah. Adapun, hotel dan restoran yang rata-rata memiliki okupansi hingga 90% pada masa Idulfitri di kondisi normal tahun ini hanya berkisar di bawah 10%. Meskipun demikian, kondisi tersebut masih bisa dimaklumi mengingat situasi yang melanda selama pandemi Covid-19.